Sampaikanlah walaupun satu ayat

Rabu, 01 Februari 2017

Cerita Enggak Penting, Serius deh ✌

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hi guys udah dzikir petangnya belum?
Hehe..  Kalau belum dzikir dulu ya.

Kali ini gue mau berbagi cerita nih, enggak apa-apa kan kalau pake logat gini.

Enakan juga santai aja, bukan tausiyah kok..
Cuma cerita biasa aja, yaa kalau lagi sibuk enggak usah baca juga enggak apa-apa.
Enggak terlalu penting kok suwer deh.. 

Tahu enggak kalian guys, semua pertanyaan yang terkadang membuat bingung dan bimbang sebenarnya ada jawabannya pada diri kita masing-masing.

Nah loh kok bisa?  Tentu guys because yang membuat bimbang siapa?  Kita sendiri kan, jadi bukan orang lain yang akan mengetahui semua tentang diri kita sendiri. 
Tetapi kita sendirilah yang akan menemukan jawabannya.

Curhat dan meminta pendapat orang lain boleh saja, namun ingat kembali semua keputusan ada ditangan kita.
Masa depan kita yang menentukan yaa diri kita sendiri bukan orang lain, secara ini hidup-hidup kita.

Dengan catatan, masukan itu perlu guys.  Jangan lupa harus disaring semua itu guys.

Gue berharap sih, gue bisa teguh pada pemdirian gue, enggak labil lagi..  Haha apaan sih, nggak jelas yaa..

Hmm tapi, itulah. Jadilah diri sendiri guys. Udaha gitu aja. Semoga bermanfaat yaah. Waaah apanya yang bermanfaat.  😂😂😊
Maaf yah, akhir-akhir ini gue lagi banyak banget masalah (Hidup itu pasti selalu ada masalah, kalau enggak ada yaa berarti enggak usah hidup he)

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 24 Januari 2017

Perjalananku

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Kaifa halukum? semoga bikhoir yah, artinya apa kabar?.. Dikit-dikit bisalah B.Arab hehe. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih sudah menyempatkan waktunya untuk berkunjung di blog ini dan selamat datang di blog saya. Blog sederhana yang di buat oleh orang yang sederhana pula hehe. Saya ingin sedikit bercerita tentang sedikit kisah hidup saya nih untuk kalian semua. Penasaran ngaak? yaudah langsung aja cekidot.

 Ciamis, 15 Mei 2015....
Pukul 21.00 segala keperluan sudah ada di depan Masjid Jami'. Sambil menunggu bus yang akan mengantarkan kami ke salah satu pulau terbesar di Indonesia, setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang foto-foto, salaman sama adek-adek kelas yang emesh-emesh dan Asatidz/ah untuk berpamitan. 

Kami pelajar kelas XI MIPA sebentar lagi akan meninggalkan pulau Jawa untuk sebentar, ya tepatnya satu bulan lamanya. Sudah di lepas di acara Khutbatul Wada' kemarin. Untuk menyampaikan risalah di pedalaman salah satu pulau terbesar di Indonesia. Tentunya tempat yang asing bagiku dan teman-teman yang berasal dari pulau Jawa.

Program ini bukanlah hal yang asing bagiku, karena memang di programkan dari sekolahku wajib untuk PLKD ( Praktek Lapangan Kader Da'wah) khusus untuk siswa/i kelas XI. Ada 22 koper dan tentunya belasan kardus besar yang berisi baksos untuk acara kami nanti. Kebanyakan murid di sekolahku berasal dari pulau itu.

Perasaan kami pun semakin dag dig dug, ketika bus telah sampai, semua sibuk membantu memasukkan barang-barang yang luar biasa banyaknhya. Kami duduk di paling belakang karena bus penuh. Kami ber-25 orang terdiri dari 22 peserta yang tentunya satu kelas dan 3 pembimbing. Saat semua barang-barang dan kami sudah masuk bus siap berangkat. Sebelum berangkat kami foto-foto lagi hehe, maklum jarang megang hp.

Dan satu lagi buat status hehe, memang di sekolahku yang notabenenya Boarding School, melarang siswa/inya membawa hp untuk keseriusan belajar dan menghafal Al-Qur'an. hp hanya di bagikan 1 bulan 1 kali hehehe. Tak lupa berdo'a. Bus pun mulai meninggalkan tempat kami dan para asatidz/ah, adek-adek emesh, kaka-kaka kelas melambai-lambaikan tangan kepada kami.

Ya Allah besok pagi aku akan meninggalkan pulau ini dan untuk pertama kalinya akan pergi ke pulau Borneo. Ya, itulah pulau yang akan kami singgahi selama 1 bulan. Rasa deg-degan menyeruak begitu saja. Tak sadar teman-temanku sudah pada tidur, sedangkan aku masih melihat-lihat pemandangan lampu-lampu jalan dan kendaraan. Ya, aku sangat menyukai pemandangan kelap-kelip malam. Indah sekali.

Kira-kira pukul 02.00 kami sampai di Kampung Rambutan Jakarta. Esok perjalanan akan lebih melelahkan, jadi ku putuskan untuk beristirahat. '' Ayo bangun-bangun, udah nyampe nih!!" teh Yati pembimbing kami membangunkan kami. Aku merasa baru saja memejamkan mata huh. DAMRI angkutan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Begitulah tulisannya kalo gak salah hehe, sudah ada mobil Damri di samping bus yang kami naiki.

Aku pun turun dan tak lupa mengecek barang. '' Ayo koper-kopernya di bantu bawa ke atas mobil!" kata Fau sang Leader di kelas kami. Kami pun saling bantu-membantu mengoper semua barang untuk di naikkan ke atas damri. Hmm baru kali ini aku naik damri ternyata bagus juga ya mobilnya, gumamku terkagum-kagum. 

Setelah memastikan semua barang sudah di pindahkan ke damri, kami pun langsung naik ke atas damri. Ornag-orang yang ada di dalam hampir semua melihat ke arah kami. Mungkin arena almamater yang kami pakai seragam dan syal palestine yang kami kenakan. Huh dinginnya, aku langsung duduk di kursi dekat jendela bersebelahan dengan Zhie temanku. 

"Bentar lagi kita naik pesawat Zoel!!" kata Zhie kegirangan. Ya, betapa bahagianya aku dan teman-teman. Ini kali pertama aku naik pesawat, impian kecilku yang akan segera tercapai aamiin. Pegal rasanya duduk lagi duduk lagi, tapi ini perjuangan. Ini masih awal, ke depan akan lebih banyak halang-rintang. Aku selalu berdo'a semoga kami semua bisa melewatinya. Hampir tidak ada yang tertidur di damri.

Terkesima melihat gedung-gedung tinggi di Jakarta yang berwarna-warni lampu. '' LionAir!'' petugas damri mengumumkan kepada semua penumpang. " SriwijayaAir!!" inilah pesawat yang kami tumpangi, ya pesawat yang pertama bagi aku dan teman-teman naiki seumur hidup hehe. Kami pun turun dan saling bantu membantu menuruni koper-koper. Hmm, sebenarnya pegal semua badan tapi, inilah perjuangan.

Menggunakan troli kami pun membawa barang-barang bolak-balik.. Ya, indahnya gotong-royong. Waktu menunjukkan pukul 04.00 huh akhirnya semua barang sudah terbawa. Kami pun beristirahat di pinggir tempat tiket yang masih tutup. Bukan hanya kami, ada banyak calon penumpang yang beristirahat di sana. Foto-foto lagi, hehe. Walaupun muka udah kayak apa. Lelah,kucel,ngantuk dll. Semua seakan sirna karena kami bahagiaa..

Kami pun memutuskan untuk persiapan sholat di Musholla Bandara. Bergantian untuk menjaga barang.  Habis subuh aku dan hikmah jalan-jalan keliling bandara. Bukan hanya kami yang lain juga. Ada yang beli nasgor tapi, harganya selangit. Mahal binggo hehe. Aku dan hikmah pun memutuskan untuk membeli kopi, kami kira harganya nggak lebih dari Rp. 5000 ternyata. 3 kalilipat.

Setelah puas berjalan-jalan dan melihat waktu sudah memnujukkan pulak 05.30 kami pun kembali ke rombongan dan sarapan. Yang di bawa dari pondok spesial buatan umi dapur. Setelah itu kami foto-foto lagi untuk dokumentasi hehe. Kami pun bersiap untuk masuk tempat pengecekan tiket dan barang-barang. Setelah membereskan barang. Ternyata ada yang barang yang ketinggalan di bus pertama. Aduuh, semuanya pada bingung.

Yaitu alat musik yang akan di pakai untuk acara FASI (Festival Anak Shaleh). Yasudahlah mau di apakan lagi, kami pun masuk antrian yang sedikit padat. Ada beberapa orang bertanya " ini mau ke palestine ya?" atau " kok sama semua bajunya?" tentu aku tidak heran dengan pertanyaan itu karena kami memakai syal palestine dan seragam yang sama.

Kami di bagi menjadi 2 kloter atau 2 kali penerbangan. Aku masuk ke penerbangan pertama pukul 08.00. Hanya membutuhkan 1 jam 15 menit untuk sampai di sana. Saat memasukkan barang-barang ada lagi masalah, ternyata barang- barang kami melebihi batas bagasi. Tentu saja kami harus membayar lebih, kami pun mulai berpisah menjadi 2 kelompok. Kloter 1 mulai memasuki boarding pass. 

Menunggu cukup lama dan akhirnya masuk ke dalam pesawat juga, tentu saja tiket kami di periksa. Pembimbing pun membagikan tiket kami satu persatu. Ya Allah senangnya bentar lagi mau naik pesawat sebenarnya dag dig dug juag, takut terjadi apa-apa di sana tapi husnudzon aja. Kami pun mulai berjalan untuk memasuki pesawat, sebelum masuk kami foto-foto lagi hehe dokumentasi. Setelah itu menaiki tangga yang ada hembusan anginnya, masuk ke pesawat dan di cek tiket. 

Memasukkan barang-barang kecil ke kabin bag lalu duduk. Tempat duduknya sesuai urutan saya D3, yah nggak deket jendela padahal aku pengen banget deket jendela. Karena bisa lihat pemandangan dengan jelas. Tak apalah, untung ada hikmah yang bawa kamera dan foto-foto. Pramugari pun mulai memperagakan cara memakai sabuk dan jika ada keadaan darurat, ''Subhanalladzi sakhkhorolana hadza wa makunna lahu mukrinin,,,'' do'aku sebelum keberangkatan.

Mesin mulai berjalan, pesawat mulai bergerak lurus dan lurus lalu wuis... pesawat mulai mengudara dengan gagah di langit, lepas landas.. Jujur aku pegangan erat-erat, tanganku terasa dingin, lama-lama terbiasa. Oh begini rasanya naik pesawat masyaAlloh.. Di perjalanan pramugra/i membagikan roti dan minuman. Sambil menunggu aku pun membaca katalog, ternayat di pesawat juga ada yang jualan. 

Perasaanku senang sekali, bentar lagi sampai di Kalimantan Barat. '' kita akan sampai di Bandara Supadio Pontianak, waktu Jakarta dengan Pontianak sama WIB'' beitulah pengumuman kalo nggak salah. " Wah bagus banget Borneo!" hikmah berteriak kegirangan dan memfotonya. Aku pun melihtanya,, MasyaAlloh nikmat mana lagi yang engkau dustakan, aku terinat dengan ayat ini. Allahu Akbar.





Senin, 23 Januari 2017

Apakah Ini Benar Jalanku???

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Bolehkah aku mengeluh? tapi, ku rasa ini bukanlah keluhan. Hanya ingin menanyakan dengan kebenaran semua yang aku alami selama ini. 

Bagaikan ulat yang sangat menggelikkan, berubah menjadi kupu-kupu yang sangat indah nian dipandang. Semua butuh proses tidak ada yang instan di dunia ini.

Selama ini aku merasa berada ditempat yang salah, oleh karena itu aku ingin bertanya. "Apakah benar ini jalanku?" Mencoba untuk tetap semangat, sabar dan tabah telah ku pertahankan. Namun,hati tidak bisa berbohong. Karena ini yang aku rasakan selama ini.

Atau inikah ujian yang Allah buat agar aku mendapatkan hadiah istimewa yang telah Allah siapkan sampai waktu itu tiba. Yang membuatku bisa bertahan selama ini adalah aku yakin Allah tidak akan meninggalkan aku sendirian selama aku selalu mengingat-Nya.

Ketika aku lelah, aku teringat kedua wajah penuh kelelahan yang terpancar dari kedua orangtuaku. Ummi dan Abi, ketika itu terlihat amat tabah dan bahagia melepasku memulai hidup baru di tanah perantauan kembali. Namun, kekhawatiran tak bisa ditutupi mereka.

Aku yang selama ini merasa amat terjaga saat sekolah menengah di dalam Boarding School, sekarang kembali pergi meninggalkan semua kenangan indah itu dan tentunya keluarga dirumah. Dalam hati aku hanya bia berjanji, "Ummi, Abi do'akan kakak dapat membahagiakan Ummi dan Abi, membawa sesuatu yang bermanfaat suatu saat nanti." 

Lambaian tangan menggambarkan selamat jalan itu di depan rumah amat pilu, maaf kan kakak yang belum bisa dengan semurna membalas setiap keluh dan pesah Ummi dan Abi, hanya ini yang bisa kakak lakukan.

Ummi, Abi tahukah? kakak akan mencari jalan yang terbaik untuk masa depan kakak, kalau bukan disini mungkin ditempat lain. Maafkan yang tidak bisa meneruskan amanah ini. Karena kakak merasa ni bukan hak kakak, oleh karena itu kakak merasa tidak nyaman dengan semua ini.

Mungkin ada orang yang lebih berhak mendapatkannya. InsyaaAllah ini semua akan Allah gantikan dengan yang lebih baik lagi. Walaupun pada akhirnya yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah.


Bogor, 24 Januari 2017
-Zulfa Hasanah-